![]() |
Darren dan rekannya |
Saat tika tika ia peragakan seharusnya sobat muda
mengatakan cowok eksotik ini adalah seniman lapangan hijau sejati.
Sepertinya berlebihan jika saya menyamakannya dengan maestro lapangan hijau Crisrian Ronaldo atau Linoel Mesi. Namun dalam usia yang tergolong muda, 16 tahun ia mampu mendribel bola melewati satu, dua, sampai tiga pemain dengan gaya samba; Sebagai bentuk sportifitas dalam sepak bola idealnya kita mengatakan anak ini memang berbakat.
Namanya Darren
Patrick Anderson, jangan terkeco dengan nama. Remaja tampan ini bukan orang
Brasil atau negara Amerika Latinnya. Dia anak Indonesia saat ini bersekolah di
SMA Kanaan Jakarta.
Menyusuri sisi kiri lapangan hijau. Seperempat diantaranya melalui solo run, gayanya persis pemain bola professional Amerika Latin. Perpaduan antara skill, staylis, dan kecepatan.
Menyusuri sisi kiri lapangan hijau. Seperempat diantaranya melalui solo run, gayanya persis pemain bola professional Amerika Latin. Perpaduan antara skill, staylis, dan kecepatan.
Sobat akan
temukan gaya tiki taka seperti itu tidak hanya di permainan game bola atau
layar kaca La Liga. Melainkan di sekolah Kristen Kanaan Jakarta pun ada,
melalui sosok muda Daren Patric Anderson.
Satu dua
sentuhan dengan pemain lain ia suguhkan, tidak lupa gocekan mautnya ia
peragakan. sesaat kemudian akan terdengar.. jebret dan gol.
Di luar lapangan sikap santunnya membuat guru galak pun luluh. Ciuman tanggan sebagai simbol hormat ia lakukan, gaya-gaya ala Meksico ia terapkan.
Sportif sudah pasti ia tunjukan.
Staylis itu cirinya.
Soal akademik tidak begitu menonjol namun bukan berarti tidak tahu. Buktinya ia masuk jurusan IPA dan bersaing dengan siswa-siswi cerdas lainnya.
Di luar lapangan sikap santunnya membuat guru galak pun luluh. Ciuman tanggan sebagai simbol hormat ia lakukan, gaya-gaya ala Meksico ia terapkan.
Sportif sudah pasti ia tunjukan.
Staylis itu cirinya.
Soal akademik tidak begitu menonjol namun bukan berarti tidak tahu. Buktinya ia masuk jurusan IPA dan bersaing dengan siswa-siswi cerdas lainnya.
Pertanyaannya
ialah, apa yang bisa kita pelajari dari sobat kita yang satu ini?
Guru Bangsa Mari Kita Renungkan Bersama
Jika anda
adalah seorang guru maka jangan paksakan rusa untuk terbang seperti
burung. Ikan memanjat pohon seperti
seekor tupai. Atau seekor tupai
berenang seperti ikan.
Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda.
Dalam 1 kelas
mungkin ada seorang calon atlet sepak bola yang tidak terlalu membutuhkan rumus
Kimia.
Dalam 1 kelas
mungkin ada calon musisi yang tidak terlalu mementingkan kekuatan fisik, karena
yang ia butuhkan adalah estetika.
Dalam satu
kelas ada calon ilmuwan yang tidak terlalu membutuhkan kekuatan fisik seperti
seorang atlet sepak bola, karena yang ia butuhkan hanya sehat dan terus
belajar.
Artinya apa?
Setiap anak memiliki potensi
yang berbeda-beda,
Cukupkan mereka mencapai KKM
agar lulus ujian nasional, karena tidak mungkin seorang guru Bahasa Indonesia
bisa mengajar Matematika; sama baiknya dengan guru Matematika itu sendiri.
Demikian juga dengan murid di
sekolah.
Setiap anak memiliki potensi
berbeda. Cukupkan mereka mencapai standar, dan jangan memaksakan kehendak
karena tujuan hidup setiap orang berbeda.
Jangan paksakan saya jadi anda karena kita adalah
berbeda.
Kepintaran bukan hanya cerdas
berhitung Matematika di dalam kelas.
Ada sisi positif lain dari murid
yang perlu dilihat dan dikembangkan oleh guru di sekolah. Misalnya Daren Patric
Anderson, siswa kelas XI IPA di SMA Kanaan Jakarta ini.
Dia sangat berbakat dalam sepak bola.
Lantas
bijakkah seorang guru, disaat nilainya jelek kemudian guru berujar, “ah loe
bisanya main bola doang”.
Tugas guru adalah meluruskan jalan, pilihan hidup
ada pada siswa-siswi sendiri.
Memberi
pandangan, memang penting dan sangat diperlukan oleh seorang remaja. Tetapi
bukan berarti guru harus memaksakan kehendaknya sendiri atas siswa tersebut.
Ini bukan
menggajari apalagi menggurui para guru.
Tidak sama
sekali!
Kaka guru
hanya berbagi sudut pandang tentang dunia pendidikan dan profesi guru. Kaka guru
selalu percaya setiap anak itu berharga.
Bagaimana
dengan sobat muda?
1. Apakah anda selalu memaksakan kehendak?
2. Apakah anda mengganggap kepintaran hanya tentang nilai
90 atau 100 di sekolah?
Silahkan
berbagai sudut pandangan dengan kaka guru melalui kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa
baca juga Bersama Clarista Andriyani, semua
karena doa.
0 comments:
Posting Komentar